Rekomendasi Pola Makan Anak Usia Sekolah Saat Pandemi Berlanjut

Rekomendasi Pola Makan Anak Usia Sekolah Saat Pandemi Berlanjut
Rekomendasi Pola Makan Anak Usia Sekolah Saat Pandemi Berlanjut

Pada hari-hari ini ketika pendidikan tatap muka berlanjut di sekolah, frekuensi flu dan pilek dapat meningkat pada anak-anak, terutama karena transisi musim. Selain flu dan pilek akibat perubahan musim, wabah COVID-19 yang sedang berlangsung membawa nutrisi anak sekolah ke titik yang lebih penting. Yayasan Sabri lker menekankan bahwa sangat penting untuk memberikan diet untuk mendukung kekebalan, terutama selama periode ini.

Usia sekolah merupakan masa dimana perkembangan fisiologis, psikologis dan sosial berlangsung dengan pesat. Mempertimbangkan bahwa perilaku seumur hidup diperoleh sebagian besar pada periode ini, penting bagi anak-anak dan remaja untuk memperoleh kebiasaan makan dan gaya hidup sehat, untuk kelangsungan kesadaran hidup sehat dan untuk pencegahan penyakit di masa dewasa. Langkah terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi anak dari virus corona dan faktor penyakit lainnya adalah dengan mendukung kekebalan mereka.

Sarapan bergizi itu wajib

Sarapan sangat penting karena merupakan waktu makan dimana asupan energi pertama terjadi setelah rasa lapar di malam hari. Melewatkan makan ini pada hari-hari sekolah adalah perilaku malnutrisi yang umum. Studi menunjukkan bahwa 3% dari oksigen yang diambil ke dalam tubuh oleh anak-anak berusia 11-50 tahun digunakan oleh otak. Diketahui bahwa dengan sarapan yang sehat, keberhasilan anak di sekolah dan konsentrasi kursus meningkat. Karena otak menggunakan glukosa sebagai sumber energi, penting untuk tidak melewatkan makan pada anak usia sekolah. Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam gizi anak usia sekolah:

  • Sarapan anak 1 butir telur karena kualitas proteinnya yang tinggi,
  • Memiliki makanan dari kelompok susu di sarapan mereka,
  • Kehadiran biji berminyak seperti hazelnut, walnut dan almond, yang mengandung nilai energi tinggi dan lemak sehat, dalam makanan sehari-hari,
  • Mengkonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran musiman,
  • Memperkaya sarapan dengan makanan kelompok gandum utuh
  • Menawarkan pilihan yang dapat mereka pilih untuk mendorong sarapan.

Diet sehat adalah salah satu tindakan pencegahan terpenting yang mengurangi risiko anak-anak terkena masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, kanker, osteoporosis, kekurangan zat besi, dan karies gigi.

Aktivitas fisik tidak boleh diabaikan

Faktor penting lainnya adalah menyediakan makanan yang sehat, cukup dan seimbang serta aktivitas fisik. Aktivitas fisik mendukung tubuh agar lebih tahan terhadap penyakit. Selain itu juga membantu perkembangan sistem muskuloskeletal terutama pada anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Aktivitas fisik sangat penting terutama untuk perkembangan fungsi kardiorespirasi, penunjang kekuatan otot dan daya tahan otot. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi waktu layar anak-anak dan mengarahkan mereka ke aktivitas fisik.

Manfaat Tidur Yang Cukup

Faktor lain yang mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh anak adalah tidur. Tidur yang cukup berkontribusi pada kesehatan umum anak-anak, sekaligus membantu meningkatkan konsentrasi dan keberhasilan akademis mereka. Anak yang kurang tidur dapat meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes tipe 2. Untuk durasi tidur anak dan remaja, American Academy of Sleep Medicine (AASM) merekomendasikan anak usia 6-12 tahun tidur 9-12 jam setiap hari, dan anak usia 13-18 tahun tidur 8-10 jam. dari tidur setiap hari.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*