Pameran Menceritakan Perpisahan yang Sedih dari Istanbul yang Berduka Dimulai di Museum Atatürk

Tiga Hari Tanpa Tidur: Istanbul Mengucapkan Selamat Tinggal pada Pameran Atatürk
Tiga Hari Tanpa Tidur: Istanbul Mengucapkan Selamat Tinggal pada Pameran Atatürk

Pameran, yang menceritakan perpisahan menyedihkan dari Istanbul yang berduka, mulai menyambut pengunjungnya di Museum Atatürk. Pameran 'Three Days of Sleepless: Istanbul Farewells Atatürk', yaitu tentang upacara pemakaman yang diadakan untuk perpisahan rakyat Istanbul dengan Pemimpin Besar, akan terus ditampilkan hingga 10 Desember.

Direktorat Perpustakaan dan Museum Kota Metropolitan Istanbul (IMM) membuka pameran khusus pada peringatan 83 tahun kematian Mustafa Kemal Atatürk. Pameran 'Tiga Hari Tanpa Tidur: Perpisahan Istanbul dengan Atatürk', yang mulai ditampilkan pada 10 November, dimulai dengan upacara di Aula Upacara Istana Dolmabahçe pada 16 November 1938. Setelah tiga hari perpisahan rakyat Istanbul, jenazah Ata dipindahkan ke Sarayburnu pada 19 November 1938, dan diakhiri dengan perpisahan ke Ankara. Pameran, yang mencerminkan kesedihan besar rakyat Turki, akan menjamu pengunjungnya di Museum Atatürk hingga 10 Desember.

Wanita, anak-anak, dan warga Istanbul dari segala usia menghadiri upacara perpisahan yang diadakan selama tiga hari, yang menjadi subjek pameran. Kerumunan terbentuk di jalanan. 600 ribu orang menghadiri iring-iringan pemakaman di mana Istanbul tumpah di jalan-jalan. Dengan bunga-bunga yang dilemparkan ke laut dari Kapal Perang Yavuz dan meriam-meriam yang dilemparkan secara bergantian, Atatürk mengucapkan selamat tinggal kepada Istanbul dan kepada Ata-nya di Istanbul. Dalam pameran 'Tiga Hari Tanpa Tidur: Istanbul Mengucapkan Selamat Tinggal kepada Atatürk', perjalanan berkabung ini diceritakan kepada para pengunjung dengan pilihan khusus.

TIGA HARI UMPAN BALIK

Pada tanggal 16 November 1938, tubuh Atatürk ditempatkan di aula upacara besar Istana Dolmabahçe di atas katafalk yang ditutupi oleh Bendera Turki. Orang-orang Turki berbondong-bondong ke Dolmabahçe untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Atatürk. Kota, yang mengucapkan selamat tinggal kepada leluhurnya selama tiga hari, berdiri sebelum fajar pada 19 November 1938, hari perpisahan. Jenazah Ata, yang diangkut ke Kapal Perang Yavuz di Sarayburnu hari itu, dikirim dalam perjalanan terakhirnya ke Ankara.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*