10,5 Kilogram Narkoba Disita di Bandara Istanbul

10,5 Kilogram Narkoba Disita di Bandara Istanbul

10,5 Kilogram Narkoba Disita di Bandara Istanbul

Sebanyak 10,5 kilogram narkoba jenis sabu, yang disembunyikan di dalam sandal wanita dan tampak seperti bahan pengisi, disita dalam operasi yang dimulai di Bandara Istanbul oleh tim Penegak Bea Cukai Kementerian Perdagangan dan kemudian dilanjutkan di kota.

Dalam analisis risiko yang dilakukan Direktorat Penyelundupan dan Intelijen Bea Cukai Bandara Istanbul, seorang penumpang warga negara asing yang datang ke Turki dari Iran dinilai berisiko. Ketika pesawat yang membawa penumpang tersebut ke bandara mendarat dengan dilacak melalui sistem informasi, tindakan diambil untuk operasi.

Bagasi dengan penumpang tersangka dikirim ke perangkat x-ray. Sepintas, tidak ada unsur kriminal yang ditemukan di bagasi yang dibuka dan digeledah setelah mendeteksi kepadatan yang mencurigakan dalam pemindaian yang dilakukan di sini. Dalam penggeledahan yang dilakukan dengan anjing pendeteksi narkotika, teramati anjing pendeteksi bereaksi terhadap sandal wanita di dalam koper. Setelah itu, ditemukan pelat cetakan tebal berwarna putih yang tampak seperti bahan pengisi di dalam sandal yang terpisah dari titik sambungan.

Dalam analisis sampel yang diambil dari pelat tersebut, ditentukan bahwa itu adalah narkoba jenis metamfetamin. Dari operasi yang berhasil, 6,5 kilogram narkoba disita.

Penyelidikan diperdalam untuk mengidentifikasi pembeli obat dalam negeri. Pembeli ditangkap dalam operasi yang dilakukan di alamat yang ditentukan di kota. Dalam penggeledahan yang dilakukan di dalam mobil yang digunakan oleh pembeli yang bersangkutan, ditemukan 4 kilogram sabu lagi yang disembunyikan di dalam sandal dengan cara yang sama.

Dari dua operasi yang terkait satu sama lain, total 10,5 kilogram narkoba jenis sabu disita; Enam orang yang mencoba menyelundupkan narkoba ke Turki dengan menggunakan metode yang terungkap dari analisis yang berhasil dan kerja yang cermat dari tim Penegak Bea Cukai ditahan.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*