Marmaray dan Pandemi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Marmaray dan pandemi mengurangi emisi gas rumah kaca
Marmaray dan pandemi mengurangi emisi gas rumah kaca

Kajian dilakukan untuk menentukan strategi pengurangan jumlah emisi dengan menghitung Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan di kawasan kampus GTU.

Untuk memastikan efisiensi energi di Gebze Technical University (GTU), Anggota Fakultas Teknik Lingkungan GTU Assoc. dr. Dalam proyek kelulusan yang dilakukan oleh Orhan SEVİMOĞLU dan Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Nurhan EMLİK, telah dilakukan penelitian yang berjudul “Penghitungan Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca di Area Kampus Universitas Teknik Gebze dan Penetapan Strategi Pengurangan”. Dalam konteks ini, total emisi gas rumah kaca universitas untuk tahun 2018, 2019 dan 2020 dihitung. Emisi gas rumah kaca universitas dianalisis dalam tiga konteks berbeda. Pada lingkup pertama, konsumsi gas alam yang dibakar di boiler untuk pemanasan gedung di kampus GTU dan penggunaan air panas, emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh jumlah bahan bakar yang dikonsumsi di perbatasan kampus diperiksa, sedangkan emisi gas rumah kaca yang timbul dari total konsumsi energi listrik pada gedung-gedung di kawasan kampus dibahas pada lingkup kedua. Dalam lingkup terakhir dan ketiga, konsumsi air di dalam perbatasan kampus, emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh konsumsi bahan bakar kendaraan yang digunakan oleh staf universitas dan mahasiswa untuk transportasi sehari-hari dan kendaraan yang disewa oleh universitas, serta rumah kaca. emisi gas buang yang ditimbulkan oleh limbah yang dihasilkan oleh staf dan mahasiswa di lingkungan kampus.

GTU Menghitung Sendiri Emisi Gas Rumah Kaca

MARMARAY DAN PANDEMI MENCAPAI KEJATUHAN

Kriteria perhitungan Defra-Annex 2018, 2018 dan 2019 digunakan dalam penelitian ini, dimana 2020 dipilih sebagai tahun dasar. Emisi gas rumah kaca dihitung tanpa Marmaray pada 2018. Dengan diresmikannya Marmaray pada tahun 2019, emisi gas rumah kaca akibat pengaruh transportasi umum dihitung. Pada tahun 2020, emisi gas rumah kaca ditentukan dengan efek pandemi COVID-19. Akibatnya, total emisi gas rumah kaca untuk 2018 ditemukan menjadi 10666 tCO2e. Emisi lingkup pertama menyumbang 8% dari emisi ini, emisi lingkup kedua sebesar 32% dan emisi lingkup ketiga sebesar 60%.

Untuk tahun 2019, total emisi gas rumah kaca ditemukan sebesar 10648 tCO2e. 10% dari emisi ini adalah emisi lingkup pertama, 34% adalah emisi lingkup kedua dan 56% adalah emisi lingkup ketiga. Penurunan 4% dalam emisi lingkup ketiga dicatat sebagai hasil dari commissioning jalur Marmaray pada Maret 2019.

Untuk tahun 2020, total emisi gas rumah kaca ditemukan sebesar 5825 tCO2e. Alasan penurunan besar ini adalah pengenalan pendidikan jarak jauh karena pandemi coronavirus. Dalam tahun ini, emisi ruang lingkup pertama menyumbang 12%, emisi ruang lingkup kedua sebesar 52%, dan emisi ruang lingkup ketiga sebesar 32%.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*