Pesawat Pertama Mendarat di Bandara Rize-Artvin

Pesawat Pertama Mendarat di Bandara Rize-Artvin
Bandara Rize-Artvin

Hitung mundur berlanjut untuk Bandara Rize – Artvin, yang fondasinya diletakkan pada 3 April 2017. Bandara, di mana penerbangan uji coba akan dimulai, direncanakan dibuka pada Mei.

Hitung mundur ke bandara kedua yang dibangun di atas pengisian laut Turki terus berlanjut. Penerbangan uji akan dimulai di Rize - Bandara Artvin, yang menggunakan 100 juta ton batu dalam konstruksinya dan memiliki jejak lokal dengan menara berbentuk cangkir tehnya. Pesawat pertama ke kota itu dijadwalkan mendarat pada Selasa. Mahasiswa Bandara Rize Artvin yang memiliki 3 taxiway sepanjang 45 meter dan 265 apron tersebut digantung di runway dengan panjang 3 ribu meter dan lebar 2 meter. Bandara Rize-Artvin diperkirakan akan dibuka pada Mei.

Tentang Bandara Rize-Artvin

Bandara Rize-Artvin (ICAO: LTFO) adalah bandara yang akan melayani provinsi Rize dan Artvin di Turki. Setelah Bandara Ordu-Giresun, itu akan menjadi bandara kedua negara yang dibangun di atas laut. Bandara, yang dibangun di dalam perbatasan distrik Pazar, Rize, direncanakan untuk melayani 3 juta penumpang setiap tahun ketika selesai.

Tender pembangunan bandara yang sedianya digelar pada 8 September 2016 dibatalkan karena perubahan proyek. Belakangan, tender yang digelar pada 2 November 2016 dimenangkan oleh kemitraan Cengiz İnşaat-Aga Energy yang menawar 1,078 miliar lira. Fondasi bandara diletakkan pada 3 April 2017. Pertemuan informasi publik diadakan untuk laporan dampak dan penilaian lingkungan (EIA) untuk bandara, yang keputusannya diambil oleh Badan Perencanaan Tinggi. Survei pengeboran tanah dan akuisisi peta batimetri untuk pembangunan bandara telah selesai. Diperkirakan proyek tersebut akan menelan biaya total 600 juta lira, dimana 150 juta lira untuk infrastruktur dan 750 juta lira untuk suprastruktur. Penerbangan uji coba di bandara dijadwalkan dimulai pada April 2022.

Bandara ini akan melayani landasan pacu dengan panjang 3 kilometer dan lebar 45 meter, tiga taxiway dengan panjang 250 meter dan lebar 24 meter, serta dua apron berukuran 300x120 m dan 120x120 m. Mengacu pada budaya Rize, ornamen pintu masuk bandara dibuat dalam bentuk daun teh, sedangkan menara pengatur lalu lintas udara dibangun dalam bentuk cangkir teh. Dalam proyek tersebut, 2,5 juta ton batu digunakan sebagai bahan pengisi, 100 kali lebih banyak dari Bandara Ordu-Giresun.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*