Mengapa Anak-Anak Bertanya Begitu Banyak

Mengapa Anak-Anak Bertanya Begitu Banyak

Mengapa Anak-anak Banyak Bertanya

Spesialis Psikolog Klinis Müjde Yahşi memberikan informasi penting tentang subjek ini. Setelah anak-anak mulai berbicara, mereka mulai mengajukan pertanyaan terus-menerus. Mereka menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang tanpa lelah sampai mereka mendapatkan jawabannya. Tapi mengapa banyak bertanya?

Anak-anak banyak bertanya karena 2 alasan, entah karena mereka ingin tahu atau karena mereka cemas.

Tujuan anak-anak mengajukan pertanyaan karena penasaran adalah untuk memperoleh informasi baru, tetapi tujuan anak-anak yang gelisah adalah untuk menghibur diri sendiri.

Anak-anak penasaran: Ini adalah pertanyaan anak-anak yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan belajar, seperti "Bagaimana gempa bumi terjadi?, Di mana gempa terkuat terjadi?, Akankah ada gempa di lautan".

Anak-anak yang cemas: "Bagaimana jika ada gempa? Bagaimana jika kita jatuh di bawah penyok saat gempa? Bagaimana jika mereka tidak dapat menemukan kita di lekukan itu? Bagaimana jika kita tidak pernah menyingkirkannya?… adalah pertanyaan anak-anak yang asyik menggambar bencana dan menangkap uap air dari udara.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki anak yang cemas, jangan berusaha menghibur anak Anda dengan memberikan jawaban yang rinci untuk setiap pertanyaan yang diajukan anak Anda. Karena pesan dari usaha Anda adalah: "Ibu / Ayahku sedang berusaha membujukku". Ingat, jika ada bujukan, ada penolakan!

Setiap upaya untuk menghibur anak Anda menciptakan pertanyaan baru di benak anak Anda, dan anak Anda dapat membanjiri Anda dengan pertanyaan yang tak ada habisnya.

Saran saya untuk Anda; Saat menghadapi anak yang cemas, cobalah untuk mengontrol kecemasan Anda terlebih dahulu. Bersikaplah santai saat menjawab pertanyaan anak Anda, jawab satu / dua pertanyaan pertama anak Anda tanpa menjelaskan secara detail, dan hindari memberikan penjelasan karena ingat bahwa anak Anda memiliki kapasitas kognitif tertentu.

Lindungi anak Anda dari mengembangkan kepribadian yang cemas dengan bereaksi secara normal, bahkan saat menghadapi peristiwa luar biasa.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*