Dia Mengambil Langkah Pertamanya Setelah Operasi Mikrodisektomi

Dia Mengambil Langkah Pertama Setelah Operasi Mikrodisektomi
Dia Mengambil Langkah Pertamanya Setelah Operasi Mikrodisektomi

Burcu Sönmez, 34, yang menderita sakit punggung dan kaki serta kesulitan berjalan karena lumpuh sebagian, pulih kembali kesehatannya setelah operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Kesehatan Swasta.

Spesialis Bedah Otak dan Saraf Rumah Sakit Kesehatan Swasta Op. dr. Burcu Sönmez, yang menemukan kesehatannya dengan operasi Microdiscectomy yang dilakukan oleh Serkan Zengin, mengatakan bahwa dia senang bisa berjalan lagi.

DIA SEMBUH

Memberikan informasi tentang operasi, Op. dr. Serkan Zengin berkata, “Burcu Sönmez telah menerima terapi fisik, injeksi punggung, dan perawatan medis selama 1 tahun terakhir. Meskipun demikian, ia mengalami nyeri punggung bawah dan kaki yang berkelanjutan dan kelumpuhan parsial pada pergelangan kaki kiri dan jempol kaki selama 1 tahun. Dari hasil pemeriksaan dan pemeriksaan fisik pasien kami yang tidak bisa berjalan dengan mengangkat kakinya, kami mendeteksi adanya hernia di pinggangnya dan merencanakan operasi keesokan harinya. Pasien kami mendapatkan kembali kesehatannya setelah sayatan 3 cm dan Mikrodisektomi, yang memakan waktu rata-rata 45 menit. Dalam pemeriksaan yang dilakukan 1 jam kemudian, kami melihat kelumpuhannya sudah sembuh total dan dia bisa berjalan dengan nyaman. Kami memulangkan pasien kami dengan penyembuhan. Kami berharap dia hidup sehat," katanya.

ITU UMUM TERLIHAT PADA USIA TENGAH

Menyatakan bahwa hernia lumbal dapat dilihat secara luas pada kelompok usia paruh baya, Op. dr. Serkan Zengin berkata, “Ini adalah rasa sakit yang terjadi setelah jaringan lunak (cakram) di antara tulang, yang kita sebut tulang belakang, keluar dari tempatnya dan bersentuhan dengan saraf atau sumsum tulang belakang terdekat. Rasa sakit yang menyebar terutama ke arah kaki menunjukkan adanya herniasi diskus. Tergantung pada lokasi jaringan lunak yang dipindahkan dan tingkat kompresi saraf yang terkena, sejumlah tanda yang disertai dengan hilangnya sensasi (mati rasa) dan hilangnya kekuatan dapat diamati. Dalam hal ini, proses pengobatan harus direncanakan oleh dokter spesialis.

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*