Seruan untuk gencatan senjata di Sudan dari Perwakilan Tiongkok

Seruan untuk gencatan senjata di Sudan dari Perwakilan Tiongkok
Seruan untuk gencatan senjata di Sudan dari Perwakilan Tiongkok

Perwakilan Tetap China untuk PBB, Zhang Jun, meminta pihak-pihak yang berkonflik di Sudan untuk menerapkan gencatan senjata sesegera mungkin untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan untuk melindungi keselamatan organisasi dan personel asing.

Zhang Jun, kemarin di pertemuan luar biasa Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi di Sudan, mengatakan, “Konflik bersenjata di Sudan telah mengakibatkan kematian dan cedera banyak warga sipil dan kerusakan fasilitas infrastruktur. Sebagai teman baik dan mitra Sudan, China sangat prihatin bahwa negara itu kembali terjerumus ke dalam kekacauan. China meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan gencatan senjata sesegera mungkin untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, sembari menghargai kepentingan negara dan rakyat." dikatakan.

Mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan memfasilitasi evakuasi personel China, Zhang menekankan bahwa gencatan senjata harus dilaksanakan untuk melindungi keamanan warga sipil dan organisasi asing, individu dan misi diplomatik di Sudan, dan untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan dan personel pengungsian.

Zhang menyatakan bahwa China dengan tegas mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Sudan, dan ingin meredakan konflik secepat mungkin dan mengembalikan negara itu ke jalur perdamaian, stabilitas, dan pembangunan.

Zhang juga meminta masyarakat internasional untuk mendukung eksplorasi pengaturan kelembagaan Sudan yang sesuai dengan keadaannya, sambil menghormati hak kedaulatannya.

Zhang menekankan bahwa masyarakat internasional harus mendengarkan keprihatinan Sudan dan negara-negara lain di kawasan itu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan kembali pada pertemuan tersebut bahwa bentrokan harus segera dihentikan.

“Gencatan senjata tidak dihormati”

Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes menginformasikan bahwa hingga kemarin, konflik tersebut telah menyebabkan 427 kematian dan lebih dari 3 luka-luka. Perthes menyatakan bahwa meskipun gencatan senjata 700 jam sekarang telah dimulai, kedua pihak yang berkonflik tidak memenuhi janji gencatan senjata dan tidak menunjukkan niat untuk bertemu.

Joyce Msuya, Asisten Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan, menunjukkan bahwa 15 juta 800 ribu orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di Sudan, yang menghadapi krisis kemanusiaan yang serius bahkan sebelum konflik.

Msuya mencatat bahwa setidaknya 20 rumah sakit telah dihancurkan dalam konflik baru-baru ini, kekerasan terhadap perempuan meningkat, dan PBB akan memulai tindakan bantuan kemanusiaan segera setelah situasi keamanan memungkinkan.