Penjaga level crossing outsourcing

Penjaga perlintasan sebidang ternyata adalah subkontraktor: Sebuah detail penting menjadi perhatian dalam kecelakaan mengerikan di Mersin Tonguç Özkan, Presiden Cabang Adana dari Serikat Pekerja Transportasi Bersatu (BTS), yang berafiliasi dengan KESK, berbicara tentang kecelakaan di Mersin pada tahun dimana 10 orang tewas akibat tabrakan antar jemput pekerja dan kereta api pada hari sebelumnya sebagai “Titik pertemuan KA dan jalan raya tidak aman. Transportasi jalan harus dilengkapi dengan underpass dan overpass. Persimpangan jalan raya dan kereta api harus dibatalkan, katanya.
Menyatakan bahwa perlintasan sebidang menyebabkan bencana, Presiden Cabang BTS Adana Özkan mencontohkan, terdapat 67 titik perlintasan sebidang di jalur kereta Adana-Mersin sepanjang 33 km.
Setiap dua kilometer…
Özkan berkata, “Hampir setiap 2 kilometer ada titik perlintasan sebidang. Lintasan pada titik-titik ini disediakan dengan penyeberangan otomatis atau penjaga gerbang. Perlintasan sebidang tidak aman, angkutan jalan harus dilengkapi dengan underpass dan overpass. “Kecelakaan terjadi di kawasan lalu lintas padat, persimpangan jalan raya dan rel kereta api harus dibatalkan,” ujarnya.
Gajinya rendah, waktunya lama
Özkan menyatakan bahwa penjaga gerbang yang sedang bertugas pada saat kecelakaan itu bekerja untuk subkontraktor dan berkata, “Subkontraktor bekerja 12 jam sehari, dan gajinya sangat rendah. Jumlah penjaga gerbang tidak memadai dan tidak dapat menuntut haknya sendiri. Ketika mereka berorganisasi, mereka menghadapi bahaya pemecatan. “Mereka bekerja dalam kondisi sulit dan risiko melakukan kesalahan meningkat,” katanya.

 

Jadilah yang pertama mengomentari

Tinggalkan respons

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*