Korban Gempa yang Ditampung di Bitlis Temukan Moral di 'Festival Salju'

Korban Gempa Diinangi di Bitlist Temukan Moral di Festival Salju
Korban Gempa yang Ditampung di Bitlis Temukan Moral di 'Festival Salju'

Setelah gempa bumi di Kahramanmaraş, anak-anak dari keluarga yang ditampung di Bitlis bersenang-senang bermain ski dengan kereta luncur di acara yang diadakan di Pusat Ski Universitas Bitlis Eren.

Keluarga korban gempa yang tinggal di Asrama Mahasiswa KYK Bitlis dan banyak warga dari pusat dan distrik Bitlis menghadiri acara tersebut, yang diadakan bekerja sama dengan LSM seperti Direktorat Pusat Pendidikan Berkelanjutan Universitas Eren Bitlis, Bulan Sabit Merah Bitlis, Platform Peradaban, Aktivis Vangölü, dan Bitlis 6 Februari Gerakan Relawan.

Anak-anak sangat menikmati kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan dukungan psikososial bagi keluarga dan anak korban gempa.

Menemani anak-anak di jalur ski, Rektor Bitlis Eren University Prof. dr. Necmettin Elmastaş menyatakan bahwa mereka berusaha menyembuhkan luka mereka dengan mengadakan kegiatan psikososial untuk keluarga dan anak-anak yang ditampung di asrama. Elmastaş berkata, “Karena gempa bumi di Kahramanmaraş, kami menjamu keluarga dan anak-anak mereka di resor ski kami. Tamu kecil kami bermain bola salju dengan meluncur dengan kereta luncur. Kami mementingkan kegiatan semacam itu agar terbebas dari psikologi gempa. Bersama-sama, kita akan menyembuhkan luka gempa bumi yang digambarkan sebagai bencana abad ini. Saya berharap belas kasihan Tuhan sekali lagi kepada warga kami yang kehilangan nyawa dalam gempa ini, dan pemulihan yang cepat untuk orang-orang kami yang terluka." dikatakan.

Merujuk pada jumlah korban gempa yang datang ke Bitlis pasca gempa, Rektor Elmastaş mengatakan, “Kami mengetahui sekitar 6 ribu orang datang ke Bitlis setelah gempa. Kami menampung beberapa warga kami yang datang ke kota kami di asrama KYK kami. Di sisi lain, luka mulai sembuh dengan cepat sejak gempa terjadi di daerah bencana. Sementara pekerjaan pemindahan puing berlanjut, proses konstruksi dimulai dengan cepat. Mudah-mudahan negara dan bangsa kita bergandengan tangan untuk menyembuhkan luka-luka ini secepatnya dan kita bersama-sama menghilangkan dampak psiko-sosial dari bencana yang menghancurkan ini. Kota-kota kita dan pemukiman lain di zona gempa akan dibangun kembali. Semoga Tuhan tidak membiarkan bencana seperti itu terjadi lagi.” Dia menggunakan ekspresinya.

Syal, baret, dan sarung tangan yang dirajut oleh para wanita relawan dibagikan kepada para korban gempa pada acara kereta luncur salju yang diadakan di Pusat Ski Universitas Bitlis Eren.